8 Jenis Tanah di Indonesia Beserta Karakteristiknya

Read Time: 4 minute(s)
Table of Contents
    Table of Contents
      Jenis Tanah

      Menjadi salah satu negara agraria beriklim tropis, Indonesia tentunya memiliki banyak jenis tanah dengan karakteristik yang beragam.

      Perbedaan setiap tipe tanah jelas memengaruhi ekosistem dan tanaman apa saja yang bisa tumbuh disana. 

      Bahkan, jenis tanah tertentu ada yang tidak memungkinkan bagi tanaman untuk tumbuh sama sekali. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Berikut ulasan lengkap dari kebunindo.

      Pengertian Tanah

      Sebelum mengenal jenis-jenisnya, sebaiknya kita ketahui terlebih dahulu mengenai pengertian tanah itu sendiri.

      Tanah merupakan kulit bumi dimana kumpulan benda alam seperti mineral, air, organisme, serta bahan organik lainnya saling bercampur. 

      Kondisi tanah dapat menopang kehidupan tumbuhan, tanah yang cenderung berongga memungkinkan tempat yang baik bagi akar untuk tumbuh.

      Jenis-Jenis Tanah yang Bisa Ditemukan di Indonesia

      Jenis tanah di Indonesia terbilang beragam, masing-masing memiliki karakteristik khusus. Berikut uraiannya.

      Tanah Latosol

      Tanah Latosol

      Latosol merupakan jenis tanah dengan karakteristik berwarna merah, kekuningan, ataupun kecoklatan. Secara tekstur, tanah latosol cenderung cukup liat dan memiliki pH 4,5 hingga 6,5 (kategori asam-agak asam).

      Penyebaran jenis tanah ini di Indonesia mencakup Sumatera Barat, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua. Tingkat kesuburan jenis tanah ini juga cukup rendah.

      Jenis tanaman yang cocok: padi, palawija, sayuran, karet, cengkeh dan kakao.

      Tanah Aluvial

      Tanah Aluvial

      Tanah aluvial termasuk ke dalam jenis tanah yang subur. Ciri khas dari tanah ini memiliki warna kelabu muda atau coklat, mudah menyerap air berkat kandungan mineralnya yang tinggi.

      Jenis tanah ini terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah. Tingkat pH tanah aluvial berkisar antara 5,3 sampai 5,8. Bila terkena air, tanah aluvial cenderung lengket dan lekat.

      Tanah aluvial tersebar di Karawang, Indramayu, Delta Brantas, Gresik, Tegal dan juga Indramayu. 

      Jenis tanaman yang cocok: sayuran, padi, jagung, buah-buahan.

      Baca Juga: Simak 6 Manfaat Bunga Lavender: Si cantik Lambang Keanggunan

      Tanah Vulkanik (Andosol)

      Tanah Vulkanik (Andosol)

      Jenis tanah berikutnya adalah tanah vulkanik yang berasal dari letusan gunung api. Meskipun awalnya tandus pasca terjadinya letusan gunung api, mineral dan nutrisi lama kelamaan akan terbentuk dalam tanah vulkanik.

      Tanah vulkanik memiliki warna yang gelap cenderung hitam, gembur, dan tingkat kesuburannya cenderung tinggi. Kadar pH tanah vulkanik cukup bagus, berkisar antara 4-7. 

      Sebagai negara yang memiliki banyak gunung api, penyebaran tanah vulkanik terbilang cukup merata di Indonesia. Kaya akan nutrisi, membuat tanah vulkanik cocok sebagai media tanam.

      Jenis tanaman yang cocok: sayuran, buah-buahan, tanaman hias, kopi, dan teh.

      Tanah Gambut (Organol)

      Tanah Gambut (Organol)

      Tanah gambut mungkin terdengar tak asing bagi sebagian orang. Jenis tanah satu ini terbentuk dari bahan organik yang berasal dari gambut atau rawa.

      Sesuai dengan materi pembentuknya, tanah gambut bisa ditemukan di wilayah yang curah hujannya tinggi yakni lebih dari 5.000 mm per tahun.

      Tanah gambut di Indonesia bisa dijumpai di selatan Kalimantan, daerah pantai barat dan pantai timur Sumatera, serta pantai selatan Papua.

      Jenis tanaman yang cocok: karet, kelapa sawit, palawija.

      Tanah Kapur

      Tanah Kapur

      Sesuai dengan namanya, tanah kapur memiliki komposisi kapur yang mendominasi. Jenis tanah ini terbentuk proses pelapukan batuan kapur.

      Unsur hara dalam tanah kapur cenderung sedikit, sehingga membuat tingkat kesuburannya terbilang rendah. Secara fisik, tanah kapur memiliki warna coklat terang, kuning, ataupun putih.

      Tanah kapur pun cenderung kering, membuatnya sulit untuk ditanami vegetasi. Penyebarannya tentu di daerah kering, seperti gunung kapur, sekitar Gunung Kidul, Yogyakarta.

      Jenis tanaman yang cocok: tanaman jati, palawija, sabana, dan stepa.

      Tanah Hidromorf Kelabu

      Tanah Hidromorf Kelabu

      Jenis tanah hidromorf kelabu terbentuk dari hasil pelapukan batuan tufa vulkanik asam serta batu pasir. Tanah hidromorf bisa ditemukan di wilayah dengan curah hujan lebih dari 2000 mm per tahun.

      Produktivitas tanah hidromorf kelabu cenderung rendah hingga sedang. Karakteristik khas dari tanah ini adalah peka terhadap erosi serta sering dijadikan bahan baku pembuatan batu bata serta genting.

      Jenis tanaman yang cocok: persawahan dan palawija.

      Tanah Lempung

      Tanah Lempung

      Jenis tanah lempung biasanya dijadikan bahan utama dalam pembuatan genting atau kerajinan gerabah. Tanah lempung bersifat plastis, artinya mudah dibentuk memanjang namun tetap mudah putus bila ditekan keras.

      Tanah ini memiliki partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 5 mikrometer. Ketika basah, tanah lempung dapat memuai dan bila kering cenderung menyusut. Bahkan, ada beberapa jenis tanah lempung bisa pecah bila suhunya terlalu kering.

      Jenis tanaman yang cocok: pertanian dan tanaman hias

      Tanah Humus

      Tanah Humus

      Tanah humus adalah hasil dekomposisi dari bahan organik yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Jenis tanah ini menyimpan air dan nutrisi dengan baik sehingga membuatnya subur.

      Tanah humus cocok dipakai untuk menyuburkan kebun ataupun pertanian. Jenis tanah ini memiliki lapukan daun serta batang pohon di hutan hujan tropis.

      Bila ingin membuat tanah humus sendiri juga bisa, caranya dengan mencampur tanah dengan bahan organik misalnya daun kering ataupun jerami.

      Jenis tanaman yang cocok: sayuran, buah-buahan, tanaman hias

      Itulah 8 jenis tanah di Indonesia dengan jenis tanaman yang cocok sebagai vegetasi di dalamnya. Semoga informasi ini bermanfaat.

      Popular Articles

      Tentang Penulis

      Picture of Citra Purnamasari
      Citra Purnamasari

      Artikel Terbaru

      Belajar Bertani bersama Kebunindo

      Keluh Kesah Petani di Pangalengan: Harga Jual Anjlok, Akses Pupuk Subsidi Sulit

      “Kalau gak ada petani gak makan, teh.” Satu kalimat tersebut....

      Tabebuya Asal-usul, Waktu Berbunga dan Varietasnya

      Pohon tabebuya belakangan ini menjadi primadona bahkan banyak ditanam di....

      6 Manfaat Bunga Lavender, Si Cantik Lambang Keanggunan

      Siapa yang tidak kenal dengan bunga lavender? Tanaman hias berwarna....

      Loading...