Lemon merupakan buah yang dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 500-1100 mdpl sehingga sayuran ini dapat dibudidayakan di dataran medium maupun dataran tinggi. Lingkungan yang sesuai untuk tanaman lemon yaitu memiliki suhu udara 22-30โ, kelembaban udara 50-70%, curah hujan 1500-2500 mm/bulan, dan pH tanah 5,5-6,5. Lemon dapat dipanen pada 1-3 tahun setelah tanam.
Produktivitas lemon dapat mencapai 10-40 ton/ha dalam sekali tanam. Pembudidayaan lemon idealnya dilakukan di lahan luas dan terbuka, agar tanaman mendapat paparan sinar matahari yang cukup setidaknya 10-14 jam per hari, sirkulasi udara yang baik, serta akses air dan hara di dalam tanah yang mudah. Yuk, simak artikel cara menanam lemon di lahan supaya hasil buah lemon memiliki kualitas yang tinggi!
1. Pemilihan Varietas
Langkah awal dalam penanaman lemon di tanah yaitu memilih varietas lemon yang akan ditanam. Pastikan varietas lemon yang akan ditanam sesuai dengan kondisi lahan yang akan ditanami.
Varietas lemon yang paling populer yaitu varietas Meyer, Montaji Agrihorti, Bali, Eureka, Lisbon, dan Kunci. Varietas ini dipilih karena hasil panen lemon yang besar yaitu sekitar 10-30 ton/hektar, dapat beradaptasi di lingkungan yang memiliki cekaman, serta memiliki ketahanan terhadap hama maupun penyakit.
2. Pengolahan Tanah
Sebelum menanam lemon, tanah perlu diolah agar hasil tanaman tumbuh subur. Adapun langkah persiapan lahan meliputi pemilihan lokasi, pembersihan dan penggemburan lahan, serta pembuatan bedengan
- Pilih lokasi dengan kondisi lahan yang gembur dan luas yang cukup. Pilihlah lahan untuk menanam tanaman lemon yang mendapat paparan sinar matahari langsung 8 jam setiap hari.
- Bersihkan lahan dari gulma atau bebatuan.
- Gemburkan lahan dengan menggunakan cangkul atau traktor dengan kedalaman 30-40 cm.
- Periksa pH tanah. Apabila pH tanah kurang dari 5,5 maka tambahkan kapur dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha dengan cara ditabur di atas bedengan pada 2-4 minggu sebelum waktu tanam. Bedengan didiamkan selama 1-2 minggu sebelum akhirnya siap ditanami di lahan.
3. Pemupukan Dasar
Untuk meningkatkan kesuburan tanah, lakukan penambahan pupuk organik sebelum penanaman lemon. Tujuan pemupukan dasar yaitu untuk menambah ketersediaan unsur hara alami di tanah untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Adapun pemupukan dasar pada lemon yaitu mencampur gundukan tanah yang akan ditanami dengan 8 kg pupuk kandang, 200 g Za, 100 g SP-36, dan 100 g KCl. Setelah lahan dilakukan pemupukan dasar, diamkan selama seminggu.
4. Penyiapan dan Perlakuan Benih
Lemon dapat ditanam menggunakan biji ataupun bibit. Penggunaan biji ataupun bibit sebagai sumber benih lemon memiliki kelebihan dan kekurangan. Panen lemon yang berasal dari biji membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 6 tahun, sementara jika ditanam menggunakan bibit dapat dipanen dalam waktu 1-3 tahun saja.
Adapun sumber bibit tanaman lemon dapat diperoleh dari proses sambung pucuk, cangkok, atau inokulasi dari tanaman tetuanya. Bibit lemon yang dipilih untuk ditanam setidaknya harus memenuhi beberapa persyaratan. Bibit lemon yang dipilih harus berkualitas tinggi, agar tanaman lemon tumbuh menjadi sehat dan produktif.
Selain itu, bibit lemon yang dipilih setidaknya haruslah bibit yang tua yang sudah memiliki perakaran yang kuat. Adapun sumber bibit lemon harus dipilih dari tetuanya yang memiliki sifat unggul yang serupa dan cepat berbuah, dengan kondisi sehat dan bebas dari penyakit.
5. Penanaman Lemon
Bibit lemon dengan tinggi 30-50 cm dapat langsung ditanam di lahan. Langkah penanaman lemon meliputi pemindahan bibit lemon ke lahan, penyiraman lahan dan pembuatan lubang tanam, pengaturan jarak tanam, penanaman bibit, dan penyiraman bibit.
- Bibit lemon dipindahkan ke lahan setelah berumur 3-6 bulan dengan ukuran tinggi tanaman lemon sekitar 30-50 cm. Bibit yang dipilih yaitu bibit yang baik dengan penampilan bibit segar dan tidak terserang hama dan penyakit
- Pindah tanam ke lahan dapat dilakukan pada sore hari pukul 15.00-17.00 agar
- Siram lahan terlebih dahulu. Buat lubang tanam Buatlah lubang tanam dengan lebar sekitar 30-60 cm dan kedalaman sekitar 30 cm, dengan jarak tanam 3 x 4 m, namun pemilihan jarak tanam perlu disesuaikan dengan varietas yang ditanam dan kondisi iklim saat penanaman
- Pindahkan bibit secara hati-hati beserta media tanamnya dari persemaian
- Tanam bibit pada lubang tanam dengan tambahkan tanah sedikit dan padatkan agar bibit lemon tumbuh tegak
- Siram bibit dengan air, pastikan kadar airnya terpenuhi
- Pastikan agar bibit lemon mendapatkan sinar matahari yang cukup. Idealnya, bibit lemon yang baru ditanam membutuhkan paparan sinar matahari setiap 10-14 jam per hari, agar pertumbuhan lemon optimal dan berbuah dengan cepat. Jangan menempatkan bibit pohon di bawah naungan.
6. Penyiraman Rutin
Lemon memerlukan air yang cukup agar dapat tumbuh dengan optimal. Kebutuhan air ini bergantung pada kondisi cuaca dan jenis tanah tempat tanaman lemon berada.
Penyiraman tanaman lemon direkomendasikan dilakukan dalam 2-3 kali dalam seminggu. Pastikan tanah di sekitar tanaman tetap lembab, namun tidak terlalu basah agar tidak merusak perakaran tanaman lemon.
7. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan penting dilakukan karena tanaman memerlukan zat hara yang cukup dalam mendukung pertumbuhan dan menghasilkan buah lemon yang berkualitas tinggi. Pemupukan susulan pada lemon dilakukan pada setiap 1-3 bulan sekali.
Pemupukan susulan dapat menggunakan pupuk kompos sebanyak 25 kg per tanaman atau 50 kg pupuk kandang per pohon lemon. Menjelang pembungaan, tanaman lemon diberikan pupuk fosfor yang berdosis tinggi, dengan pupuk SP-36 sebanyak 40 kg per hektar.
Selain itu, pupuk ZA dan KCl sebanyak 20 kg per hektar diberikan saat tanaman lemon berumur setahun agar pembungaan tanaman lemon berhasil. Apabila pohon lemon berumur dua tahun, dosis pupuk ZA dan KCl diberikan sebanyak 2x dari dosis tahun pertama, dan seterusnya. Pemberian pupuk dilakukan dengan menabur pupuk di sekitar batang pohon lemon.
8. Penyiangan
Penyiangan harus dilakukan secara berkala agar gulma di sekitar tanaman dapat dibersihkan. Gulma perlu dicabut karena gulma yang tumbuh di sekitar tanaman lemon akan bersaing untuk mendapatkan nutrisi dalam tanah. Penyiangan gulma dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali, namun apabila ditemukan gulma saat pemantauan tanaman maka gulma harus dicabut sesegera mungkin.
9. Pemangkasan
Pohon lemon perlu pemangkasan pada cabang-cabangnya. Hal ini dilakukan agar pohon lemon dapat terjaga kesehatannya dan menghasilkan buah yang lebat. Pemangkasan dapat dilakukan pada cabang lemon yang terserang hama penyakit atau telah mati atau cabang yang tumbuh ke arah dalam pohon.
Pemangkasan sebaiknya dilakukan berkala agar cabang dapat terbentuk sempurna dan pohon lemon bertumbuh dengan optimal. Pemangkasan cabang lemon dapat dilakukan setelah pemupukan susulan, setelah penjarangan buah, dan setelah pemanenan buah lemon.
10. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengamatan tanaman diperlukan agar pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Hama umum yang sering menyerang lemon yaitu kutudaun (Aphis spp.), tungau (Scirtothrips citri), kutu domplan (Planococcus citri), lalat buah (Bactrocera correcta), dan ulat lemon (Papilio demodocus).
Adapun penyakit umum yang sering menyerang lemon yaitu penyakit busuk akar dan pangkal batang (Phytopthora sp., Fusarium sp.), kanker buah (Xanthomonas axonopodis pv. citri), dan penyakit huanglongbing (Candidatus liberibacter).
11. Panen Lemon
Lemon dapat dipanen setelah berusia sekitar 1-3 tahun setelah tanam. Ciri-ciri buah lemon yang siap dipanen meliputi kulit buah lemon sudah berwarna kuning cerah, beraroma asam segar, dan ukurannya cukup besar.
Panen lemon dapat dilakukan setiap hari, dengan waktu panen pada pagi ataupun sore hari. Pemanenan lemon dapat dilakukan dengan cara memetik buah lemon menggunakan gunting atau pisau. Pastikan saat memetik buah lemon perlu berhati-hati agar tidak merusak cabang pohon lemon.
12. Penanganan Pasca Panen
Setelah pemanenan, lemon dikumpulkan pada keranjang. Bersihkan lemon dari sisa-sisa tanah atau kotoran yang menempel dengan kain basah. Buah lemon yang telah dipanen perlu disimpan dalam penyimpanan sementara yang teduh dengan sirkulasi udara yang baik.
Setelah itu, buah lemon yang layak dan tidak layak dijual perlu dilakukan pemisahan (sortasi). Buah lemon dikemas menggunakan pengemasan kedap udara.