Bawang merah adalah salah satu komoditas pertanian yang penting di Indonesia. Tanaman ini banyak dibudidayakan karena permintaannya yang tinggi dan harga yang relatif stabil.
Namun, untuk mendapatkan hasil panen bawang merah yang optimal, petani perlu memahami teknik budidaya yang benar.
Berikut adalah panduan lengkap cara menanam bawang merah yang bisa kamu ikuti untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah.
1. Pemilihan Varietas yang Tepat
Langkah pertama dalam budidaya bawang merah adalah memilih varietas yang sesuai dengan kondisi lingkungan di daerah kamu.
Beberapa varietas bawang merah yang populer di Indonesia adalah Bima Brebes, Sumenep, dan Batu Ijo. Varietas ini dikenal tahan terhadap iklim tropis dan memberikan hasil panen yang memuaskan.
2. Persiapan Lahan
Sebelum menanam, tanah harus diolah dengan baik agar gembur dan subur. Berikut langkah-langkah persiapan lahan:
- Cangkul tanah sedalam 20-30 cm untuk memperbaiki sirkulasi udara di dalam tanah.
- Buat bedengan setinggi 20-30 cm dengan lebar 1-1,2 meter dan jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm.
- Periksa pH tanah. Bawang merah tumbuh optimal pada pH 5,5-6,5. Jika pH tanah terlalu asam, tambahkan kapur dolomit untuk menetralkannya
3. Pemupukan Dasar
Untuk meningkatkan kesuburan tanah, tambahkan pupuk organik sebelum penanaman. Pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-15 ton per hektar sangat baik digunakan sebagai pupuk dasar.
kamu juga bisa menambahkan pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 250-300 kg per hektar untuk meningkatkan unsur hara di tanah.
4. Penyiapan Bibit
Pilih bibit bawang merah yang sehat dan bebas dari penyakit. Ukuran umbi yang ideal untuk bibit adalah sekitar 5-10 gram.
Potong bagian ujung umbi sekitar 1/3 bagian untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Bibit siap ditanam jika sudah terlihat tunas-tunas baru.
5. Penanaman Umbi Bawang Merah
Tanam umbi dengan posisi ujung umbi menghadap ke atas, sebagian umbi dibiarkan terlihat di permukaan tanah.
Jarak tanam yang ideal adalah 15-20 cm antar baris dan 10 cm antar tanaman. Penanaman yang terlalu rapat dapat menghambat pertumbuhan umbi.
Baca Juga: Simak, ini 4 Manfaat Bawang Merah Bagi Kesehatan Tubuh
6. Penyiraman Rutin
Lakukan penyiraman secara teratur, terutama pada pagi dan sore hari selama masa pertumbuhan.
Pada tahap awal, bawang merah memerlukan banyak air, namun setelah tanaman berumur 3-4 minggu, kurangi frekuensi penyiraman menjadi 2-3 kali seminggu untuk mencegah pembusukan umbi.
7. Pemupukan Susulan
Pupuk susulan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Pada umur 2-3 minggu setelah tanam, berikan pupuk NPK (16-16-16) atau ZA (Amonium Sulfat) dengan dosis 150-200 kg per hektar.
Pemupukan susulan ini akan memberikan nutrisi tambahan yang dibutuhkan tanaman.
8. Penyiangan dan Pembumbunan
Lakukan penyiangan secara berkala untuk membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
Gulma dapat menghambat pertumbuhan karena bersaing dalam menyerap nutrisi. Pada umur 4-5 minggu, lakukan pembumbunan, yaitu menimbun bagian pangkal tanaman dengan tanah untuk memperkuat batang dan memperbesar umbi.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pantau tanaman secara rutin untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang bawang merah antara lain ulat tanah, thrips, dan kutu daun.
10. Pemangkasan Daun
Pada umur 50-55 hari, kamu bisa melakukan pemangkasan daun jika diperlukan. Pemangkasan ini bertujuan untuk mempercepat proses pengeringan dan pematangan umbi. Namun, pastikan pemangkasan dilakukan dengan benar agar tidak mengganggu pertumbuhan umbi.
11. Panen Bawang Merah
Bawang merah biasanya siap dipanen pada umur 60-70 hari setelah tanam. Tanda bawang merah siap dipanen adalah ketika 60-70% daun tanaman mulai menguning dan rebah.
Cabut umbi secara hati-hati dan letakkan di tempat yang kering dan terkena sinar matahari untuk proses pengeringan selama 7-10 hari.
12. Penyimpanan Hasil Panen
Setelah proses pengeringan selesai, bawang merah dapat disimpan di tempat yang sejuk dan kering. Gunakan wadah yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti jaring atau keranjang berlubang, untuk menghindari kelembaban yang bisa menyebabkan pembusukan.
Kesimpulan
Budidaya bawang merah memerlukan teknik yang benar mulai dari persiapan lahan hingga penyimpanan hasil panen.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa menanam bawang merah dengan benar dan mendapatkan hasil panen yang optimal. Pemilihan varietas yang tepat, persiapan lahan yang baik, dan perawatan tanaman yang intensif adalah kunci sukses budidaya bawang merah. Jangan lupa untuk terus memantau tanaman agar terhindar dari hama dan penyakit yang dapat mengganggu hasil panen.