Bayam merupakan sayuran sumber zat besi yang sering dikonsumsi sehari-hari. Bayam merupakan sayuran yang mudah tumbuh sehingga banyak dibudidayakan.
Menanam bayam dapat dilakukan secara sederhana hanya menggunakan bedengan. Untuk menghasilkan bayam yang berkualitas, artikel ini akan memandu kamu dalam menanam, merawat, hingga memanen bayam.
1. Persiapan Lahanย
Lahan dibersihkan terlebih dahulu dari gulma atau sisa tanaman sebelumnya. Untuk menggemburkan tanah, lahan dicangkul sedalam 20-30 cm lalu dibuat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm, dan panjang sesuai kondisi lahan dengan jarak antar bedengan 30-50 cm.
Setelah bedengan diratakan, taburkan pupuk dasar berupa pupuk kandang ayam dengan dosis 4 kg/m2 lalu dibiarkan selama 3 hari sebelum ditanami. Jika pH tanah kurang dari 7 maka tambahkan juga kapur dolomit dengan dosis 500 kg/ha atau 50 gram/m2.
2. Penanaman atau Penaburan Benih
Dalam 1 hektar diperlukan benih bayam sebanyak 5-10 kg. Benih bayam langsung disebar di atas bedengan atau ditebar pada larikan/barisan/garitan dengan jarak 20 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah. Benih bayam juga dapat disemai terlebih dahulu untuk memastikan bayam tumbuh optimal.
3. Perawatan
Bayam perlu disiram dua hari sekali pada pagi dan sore hari, tetapi petani pada umumnya mengandalkan air hujan. Jika tumbuh gulma maka harus dilakukan penyiangan atau pencabutan gulma 2 minggu sekali agar penyerapan nutrisi pada tanaman bayam optimal.
Selain pupuk kandang, pupuk lain yang dapat diberikan yaitu pupuk urea dengan dosis 150 kg/ha atau 15 g/m2 yang dilarutkan dengan air dan disiramkan ke tanaman pada sore hari 10 hari setelah penaburan benih. Pupuk lainnya yang dapat diberikan yaitu pupuk organik cair dengan dosis 3 liter/ha atau 0,3ml/m2 pada umur 2 minggu setelah penaburan benih.
4. Pengendalian Hama dan Penyakitย
Hama yang banyak menyerang tanaman bayam yaitu ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.).ย
Untuk pencegahan, dilakukan penyemprotan pestisida nabati dari bahan alami seperti ekstrak daun mimba dan bawang putih. Jika serangan parah, maka diperlukan penyemprotan pestisida kimia dengan memperhatikan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.
5. Panen dan Pasca Panen
Tergantung jenisnya, bayam dipanen dengan cara dicabut hingga ke akar atau dipetik satu per satu. Bayam cabut dipanen apabila tingginya mencapai 20 cm atau berumur 20 hari setelah tanam.
Sementara itu, bayam petik dapat dipanen setelah berumur 3 minggu setelah tanam dengan cara memetik ujung-ujung atau pucuk-pucuk cabang daun selama seminggu sekali. Bayam yang dipanen kemudian dikumpulkan dan diikat sebanyak satu genggam. Kumpulan bayam kemudian digulung sebanyak 100 – 150 ikat dalam satu gulung lalu diikat kembali dengan tali rafia.
Bayam merupakan sayuran yang paling banyak dikonsumsi kedua setelah kangkung. Dengan cara menanam yang tepat, kamu dapat memanen bayam dengan potensi hasil yaitu 20 ton/hektar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi bayam di Indonesia.