Bayam merupakan komoditas sayuran yang paling sering dikonsumsi kedua setelah kangkung hingga mencapai rata-rata 3,192 kg/kapita dalam setahun. Dengan tingginya tingkat konsumsi bayam, sayuran ini banyak dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Artikel ini membahas jenis-jenis bayam berdasarkan cara panen dan warnanya agar kamu dapat menentukan jenis dan varietas bayam yang akan ditanam. Menanam bayam dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dengan perawatan yang tepat untuk hasil panen yang memuaskan.
Jenis Bayam Berdasarkan Cara Panennya
Berdasarkan karakteristik dan tujuan pemanfaatannya, bayam terdiri dari bayam cabut (Amaranthus tricolor) dan bayam petik (Amaranthus dubius). Memiliki daun yang kecil dan batang yang pendek, bayam cabut dipanen dengan cara dicabut hingga akar setelah berumur sekitar 20-25 hari. Bayam ini sering dikonsumsi sebagai sayur bening.
Memiliki daun yang lebar dan batang yang tegak, bayam tegak dipanen lebih lama sekitar 30-40 hari setelah tanam tetapi dapat dipanen berulang kali. Bayam yang dipanen dengan cara dipetik ini banyak diolah menjadi pecel, gado-gado, atau sebagai lalapan.
Perbedaan Bayam Hijau, Bayam Merah, dan Bayam Batik
Berdasarkan warnanya, bayam dibedakan menjadi bayam hijau, bayam merah, dan bayam batik. Selain warna, ternyata ketiga jenis bayam ini memiliki kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan yang beragam.
Bayam merah berwarna merah keunguan karena mengandung pigmen antosianin, sedangkan bayam hijau berwarna hijau kekuningan hingga hijau tua karena mengandung pigmen klorofil. Sementara itu, bayam batik merupakan hasil persilangan antara bayam hijau dan bayam merah sehingga memiliki dua warna, yaitu merah di tengah daun dan hijau di tepinya.
Bayam merah lebih manis dan lembut, sedangkan bayam hijau sedikit lebih pahit. Bayam merah tidak mengandung oksalat, sehingga cocok dikonsumsi penderita batu ginjal.
Seperti bayam hijau, bayam batik mengandung zat besi yang tinggi. Bayam batik juga seperti bayam merah yang mengandung zat pembentuk sel darah merah.
Varietas Bayam yang Bisa Kamu Gunakan
Setelah mengenal jenis bayam mulai dari berdasarkan cara petik hingga warnanya, saatnya kamu menentukan varietas bayam yang akan digunakan. varietas dengan potensi hasil yang tinggi dan tahan terhadap serangan hama atau penyakit.
1. Bayam Maestro
Bayam Maestro adalah bayam hijau terang yang direkomendasikan ditanam di dataran rendah hingga menengah. Bayam ini memiliki daun bulat dengan tekstur lembut dan tidak berserat. Bayam ini lambat berbunga dan tidak mudah merambat.
Bayam ini dapat dipanen pada umur 20-30 HST dengan produksi tinggi yaitu 500 gram benih menghasilkan 1500 ikat dan berpotensi menghasilkan 12-15 ton/hektar. Varietas ini tahan penyakit embun tepung atau powdery mildew.
2. Bayam Maryland
Bayam hijau Maryland memiliki daun yang lebar dan lebih halus dari jenis bayam lainnya. Bayam ini dapat dibudidayakan di dataran rendah dan dipanen setelah 25-30 hari.
3. Bayam Richie
Bayam yang bentuknya seperti kangkung ini merupakan bayam Richie. Bayam ini memiliki batang yang pendek dan daun yang runcing. Bayam ini cocok dibudidayakan di dataran rendah dan dapat dipanen dalam 25-30 hari setelah tanam.
4. Bayam Amarin
Bayam Amarin merupakan bayam dengan daun berwarna hijau kekuningan dan batang berwarna hijau. Dengan produks mencapai 12-17 ton/hektar, bayam ini dapat dipanen setelah berumur 25 HST. Bayam cabut ini dapat dibudidayakan di dataran rendah dengan rasa agak manis.
5. Bayam Kubah
Bayam Kubah merupakan bayam cabut yang memiliki warna daun dan batang hijau gelap. Bayam ini dapat dipanen kurang lebih 20 HST dengan potensi hasil 23 ton/hektar. Bayam ini dibudidayakan di dataran rendah dan tahan rontok daun pada musim hujan.
6. Bayam Mira
Bayam Mira adalah bayam berwarna merah yang cocok ditanam di dataran rendah sampai menengah. Dengan pertumbuhan cepat dan seragam, bayam ini dapat dipanen pada umur 25-30 HST. Bayam ini merupakan tanaman yang vigor dengan batang yang kokoh, tegak dan kuat dan tahan panyakit powdery mildew atau blorok pada daun.
7. Bayam Red
Bayam Red memiliki daun dan batang berwarna merah gelap dan rasanya agak manis. Bayam cabut ini cocok ditanam di dataran rendah dan dipanen setelah berumur 17 HST.
8. Bayam Baret Merah
Bayam Baret Merah merupakan bayam merah yang cocok ditanam di dataran rendah hingga tinggi. Bayam ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 20-30 cm. Bayam ini dapat dipanen setelah berumur 25-30 HSS.
9. Bayam Giti Hijau
Bayam hijau lainnya yaitu Giti Hijau yang memiliki warna daun hijau keputihan. Bayam ini dapat dipanen untuk sayur 28 hari setelah tanam sedangkan untuk benih 60 hari setelah tanam. Budidaya bayam ini berpotensi mencapai 5.6 ton daun bayam per hektar.
10. Bayam Giti Merah
Bayam Giti Merah merupakan bayam batik yang memiliki warna daun merah di tengah dan hijau di tepinya. Bayam ini dapat dipanen untuk sayur 30 hari setelah tanam sedangkan untuk benih 60 hari setelah tanam. Budidaya bayam ini berpotensi menghasilkan 3.5 ton daun bayam per hektar.
11. Bayam Belang
Bayam batik lainnya yaitu bayam Belang yang didominasi warna merah dengan warna hijau di tepinya dan batangnya berwarna hijau. Dengan produksi mencapai 12-17 ton/hektar, bayam ini dapat dipanen pada 22 HST. Bayam cabut ini cocok ditanam di dataran rendah dan memiliki rasa agak manis.